“Akan ada segolongan umatku yang tetap
atas Kebenaran sampai Hari Kiamat dan mereka tetap atas Kebenaran itu.”
HR. Bukhari dan Muslim.
Rasulullah Saw lewat riwayat Jabir Ibnu Abdullah bersabda :
“ Akan ada generasi penerus dari umatku
yang akan memperjuangkan yang haq, kamu akan mengetahui mereka nanti
pada hari kiamat, dan kemudian Isa bin Maryam akan datang, dan
orang-orang akan berkata, “Wahai Isa, pimpinlah jamaa’ah (sholat), ia
akan berkata, “Tidak, kamu memimpin satu sama lain, Allah memberikan
kehormatan pada umat ini (Islam) bahwa tidak seorang pun akan memimpin
mereka kecuali Rasulullah SAW dan orang-orang mereka sendiri.”
Hadis tentang sejumlah 73 golongan yang terpecah dalam Islam
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Orang-orang Yahudi terpecah kedalam 71
atau 72 golongan, demikian juga orang-orang Nasrani, dan umatku akan
terbagi kedalam 73 golongan.” HR. Sunan Abu Daud.
Dalam sebuah kesempatan, Muawiyah bin Abu Sofyan berdiri dan memberikan
khutbah dan dalam khutbahnya diriwayatkan bahwa dia berkata, “Rasulullah
SAW bangkit dan memberikan khutbah, dalam khutbahnya beliau berkata,
'Millah ini akan terbagi ke dalam 73 golongan, seluruhnya akan masuk
neraka, (hanya) satu yang masuk surga, mereka itu Al-Jamaa’ah,
Al-Jamaa’ah. Dan dari kalangan umatku akan ada golongan yang mengikuti
hawa nafsunya, seperti anjing mengikuti tuannya, sampai hawa nafsunya
itu tidak menyisakan anggota tubuh, daging, urat nadi (pembuluh darah)
maupun tulang kecuali semua mengikuti hawa nafsunya.” HR. Sunan Abu
Daud.
Dari Auf bin Malik, dia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda:"Yahudi
telah berpecah menjadi 71 golongan, satu golongan di surga dan 70
golongan di neraka. Dan Nashara telah berpecah belah menjadi 72
golongan, 71 golongan di neraka dan satu di surga. Dan demi Allah yang
jiwa Muhammad ada dalam tangan-Nya umatku ini pasti akan berpecah belah
menjadi 73 golongan, satu golongan di surga dan 72 golongan di neraka."
Lalu beliau ditanya: "Wahai Rasulullah siapakah mereka ?" Beliau
menjawab: "Al Jamaah." HR Sunan Ibnu Majah.
Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Orang-orang
Bani Israil akan terpecah menjadi 71 golongan dan umatku akan terpecah
kedalam 73 golongan, seluruhnya akan masuk neraka, kecuali satu, yaitu
Al-Jamaa’ah.”HR. Sunan Ibnu Majah.
“Bahwasannya bani Israel telah berfirqah
sebanyak 72 firqah dan akan berfirqah umatku sebanyak 73 firqah,
semuanya akan masuk Neraka kecuali satu.” Sahabat-sahabat yang
mendengar ucapan ini bertanya: “Siapakah yang satu itu Ya Rasulullah?”
Nabi menjawab: ” Yang satu itu ialah orang yang berpegang sebagai
peganganku dan pegangan sahabat-sahabatku.” HR Imam Tirmizi.
Abdullah Ibnu Amru meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Umatku
akan menyerupai Bani Israil selangkah demi selangkah. Bahkan jika
seseorang dari mereka menyetubuhi ibunya secara terang-terangan,
seseorang dari umatku juga akan mengikutinya. Kaum Bani Israil terpecah
menjadi 72 golongan. Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan,
seluruhnya akan masuk neraka, hanya satu yang masuk surga.” Kami (para
shahabat) bertanya, “Yang mana yang selamat ?” Rasulullah Saw menjawab, “
Yang mengikutiku dan para shahabatku.” HR Imam Tirmizi.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Orang-orang
Yahudi terbagi dalam 71 golongan atau 72 golongan dan Nasrani pun
demikian. Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan.” HR Imam Tirmizi.
Diriwayatkan oleh Imam Thabrani, ”Demi
Tuhan yang memegang jiwa Muhammad di tangan-Nya, akan berpecah umatku
sebanyak 73 firqah, yang satu masuk Syurga dan yang lain masuk Neraka.”
Bertanya para Sahabat: “Siapakah (yang tidak masuk Neraka) itu Ya
Rasulullah?” Nabi menjawab: “Ahlussunnah wal Jamaah.”
Mu’awiyah Ibnu Abu Sofyan meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Ahlul
kitab (Yahudi dan Nasrani) dalam masalah agamanya terbagi menjadi 72
golongan dan dari umat ini (Islam) akan terbagi menjadi 73 golongan,
seluruhnya masuk neraka, satu golongan yang akan masuk surga, mereka itu
Al-Jamaa’ah, Al-Jamaa’ah. Dan akan ada dari umatku yang mengikuti hawa
nasfsunya seperti anjing mengikuti tuannya, sampai hawa nafsunya itu
tidak menyisakan anggota tubuh, daging, pembuluh darah, maupun tulang
kecuali semua mengikuti hawa nafsunya. Wahai orang Arab! Jika kamu tidak
bangkit dan mengikuti apa yang dibawa Nabimu…” HR.Musnad Imam Ahmad.
Umat Islam terpecah menjadi 7 golongan besar yaitu:
1. Mu'tazilah, yaitu kaum
yang mengagungkan akal pikiran dan bersifat filosofis, aliran ini
dicetuskan oleh Washil bin Atho (700-750 M) salah seorang murid Hasan Al
Basri.
Mu’tazilah memiliki 5 ajaran utama, yakni :
Tauhid. Mereka berpendapat :
Sifat Allah ialah dzatNya itu sendiri.
al-Qur'an ialah makhluk.
Allah di alam akhirat kelak tak terlihat mata manusia. Yang terjangkau mata manusia bukanlah Ia.
Keadilan-Nya. Mereka berpendapat bahwa Allah SWT akan memberi imbalan pada manusia sesuai perbuatannya.
Janji dan ancaman. Mereka berpendapat Allah takkan ingkar janji: memberi
pahala pada muslimin yang baik dan memberi siksa pada muslimin yang
jahat.
Posisi di antara 2 posisi. Ini dicetuskan Wasil bin Atha yang
membuatnya berpisah dari gurunya, bahwa mukmin berdosa besar, statusnya
di antara mukmin dan kafir, yakni fasik.
Amar ma’ruf (tuntutan berbuat baik) dan nahi munkar (mencegah perbuatan
yang tercela). Ini lebih banyak berkaitan dengan hukum/fikih.
Aliran Mu’tazilah berpendapat dalam masalah qada dan qadar, bahwa
manusia sendirilah yang menciptakan perbuatannya. Manusia dihisab
berdasarkan perbuatannya, sebab ia sendirilah yang menciptakannya.
2. Syiah, yaitu kaum yang
mengagung-agungkan Sayyidina Ali Kw, mereka tidak mengakui khalifah
Rasyidin yang lain seperti Khlifah Sayyidina Abu Bakar, Sayidina Umar
dan Sayyidina Usman bahkan membencinya. Kaum ini di sulut oleh Abdullah
bin Saba, seorang pendeta yahudi dari Yaman yang masuk islam. Ketika ia
datang ke Madinah tidak mendapat perhatian dari khalifah dan umat islam
lainnya sehingga ia menjadi jengkel. Golongan Syiah pecah menjadi 22
golongan dan yang paling parah adalah Syi'ah Sabi'iyah.
3. Khawarij, yaitu kaum yang
sangat membenci Sayyidina Ali Kw, bahkan mereka mengkafirkannya. Salah
satu ajarannya Siapa orang yang melakukan dosa besar maka di anggap
kafir. Golongan Khawarij Pecah menjadi 20 golongan.
4. Murjiah.
Al-Murji’ah meyakini bahwa seorang mukmin cukup hanya mengucapkan
“Laailahaillallah” saja dan ini terbantah dengan pernyataan hadits bahwa
dia harus mencari dengan hal itu wajah Allah, dan orang yang mencari
tentunya melakukan segala sarananya dan konsekuensi-konsekuensi
pencariannya sehingga dia mendapatkan apa yang dia cari dan tidak cukup
hanya mengucapkan saja. Jadi menurut al-murji’ah bahwa cukup mengucapkan
“Laailahaillallah” dan setelah itu dia berbuat amal apa saja tidak akan
mempengaruhi keimanannya, maka ini jelas bertentangan dengan hadits
“dia mencari dengan itu wajah Allah”, maka ini adalah bentuk kesesatan
al-murji’ah.
Al-Mu’tazilah dan Al-Khawarij meyakini bahwa seorang yang melakukan
dosa-dosa besar kekal didalam api neraka, dan ini terbantah dengan sabda
Rasulullah “sesungguhnya Allah mengharamkan atas api neraka orang yang
mengucapkan Laailahaillallah”. Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
bahwasanya pengharaman api neraka membakar orang-orang yang mengucapkan
“Laailahaillallah” itu ada dua, pertama pengharaman secara mutlak dan
ini bagi orang yang mengucapkan “Laailahaillallah” dengan mendatangkan
seluruh syarat-syaratnya, konsekuensi-konsekuensinya dan
kandungan-kendungannya sehingga dia terlepas dari syirik besar, syirik
kecil dan perbuatan-perbuatan dosa besar, kalaupun dia terjatuh kepada
perbuatan dosa maka dia bertaubat dan tidak terus menerus diatasnya,
maka orang yang sempurna tauhidnya seperti ini diharamkan api neraka
untuk membakarnya secara mutlak, yakni dia tidak disentuh oleh api
neraka sama sekali. Kemudian yang kedua, yaitu pengharaman yang tidak
mutlak dan bersifat kurang, yang dimaksud yaitu pengharaman untuk kekal
didalam api neraka, ini bagi orang-orang yang kurang tauhidnya sehingga
dia terjatuh kedalam syirik kecil atau dosa-dosa besar yang dia terus
menerus didalamnya, maka orang yang demikian ini diharamkan atas api
neraka untuk membakarnya dalam jangka waktu yang kekal selama dia belum
mengugurkan tauhidnya ketika didunia. Oleh karena itu pendapat
al-mu’tazilah dan al-khawarij yang menyatakan bahwa pelaku dosa besar
kekal didalam api neraka, ini adalah pendapat yang bertentangan dengan
sunnah Rasulullah.
Tidak ada dzikir yang lebih utama didunia ini kecuali “Laailahaillallah”.
Salah satu sebab dikabulkannya doa adalah dengan menggunakan sifat Allah
dan nama-Nya, secara khusus memanggil Allah dengan uluhiyah-Nya,
meminta dan berdoa kepada Allah dengan menyebutkan rububiyah-Nya.
“Laailahaillallah” merupakan dzikir dan doa, disebut dengan doa karena orang yang mengucapkan “Laailahaillallah” mengharapkan ridha Allah dan ingin sampai kepada surga-Nya.
Golongan Murjiah pecah menjadi 5 golongan.
5. Najariyah, Kaum yang menyatakan perbuatan manusia adalah mahluk, yaitu dijadikan Tuhan dan tidak percaya pada sifat Allah yang 20. Golongan Najariyah pecah menjadi 3 golongan.
6. Al Jabbariyah, Kaum yang berpendapat bahwa seorang hamba adalah tidak berdaya apa-apa (terpaksa), ia melakukan maksiyat semata-mata Allah yang melakukan. Golongan Al Jabbariyah pecah menjadi 1 golongan.
7. Al Musyabbihah / Mujasimah, kaum yang menserupakan pencipta yaitu Allah dengan manusia, misal bertangan, berkaki, duduk di kursi. Golongan Al Musyabbihah / Mujasimah pecah menjadi 1 golongan.
Dan satu golongan yang selamat adalah Ahli Sunah Wal Jama'ah.
Ahli Sunah wal Jama'ah.
1. Pengertian.
Secara etimologi Ahli adalah kelompok/keluarga/pengikut. Sunah adalah perbuatan-perbuatan Rasulullah yang diperagakan beliau untuk menjelaskan hukum-hukum Al Qur'an yang dituangkan dalam bentuk amalan. Al Jama'ah yaitu Al Ummah ( Al Munjid) yaitu sekumpulan orang-orang beriman yang di pimpin oleh imam untuk saling bekerjasama dalam hal urusan yang penting.
Menurut istilah Ahli Sunah wal Jama'ah adalah sekelompok orang yang mentaati sunah Rasulullah secara berjama'ah, atau satu golongan umat islam di bawah satu komando untuk urusan agama islam sesuai dengan ajaran Rasulullah dan para sahabatnya.
2.Syarat terbentuknya Al Jama'ah.
Secara singkat telah diterangkan oleh Sayyidina Umar RA: " Tidak ada islam kecuali dengan jama'ah, Tidak ada jama'ah kecuali dengan imam, Tidak ada imam kecuali dengan Bai'at, Tidak ada bai'at kalau tidak ada taat.
Dan bai'at bukanlah syahadat, sebagaimana yang diyakini oleh mereka yang salah, dan apalagi dengan pengkafiran diluar kelompok tersebut.
3. Terpeliharanya Islam.
Dalam masa-masa kerusakan islam Allah menunjukkan kasih sayangnya dengan membangkitkan para mujadidnya setiap 100 tahun sekali yang meluruskan kembali pemahaman ajaran Rasul sesuai dengan kebutuhan pemahaman mereka saat itu hingga turunnya masa imam Mahdi.
Satu-satunya perbedaan lain yang ditemukan adalah bahwa kedua penulis kadang-kadang menggunakan nama-nama berbeda untuk golongan yang sama yang menjadi jelas ketika melihat kepercayaan-kepercayaan yang berhubungan dengan mereka. Ini saya percaya karena kedua penulis itu bermukim di dua kawasan yang berbeda (satu di Arabia yang lain di anak benua Indo-Pak) dalam masa-masa yang berbeda mungkin juga golongan-golongan yang sama telah dikenal dengan nama-nama berbeda di daerah-daerah yang berbeda.
ini telah di upayakan untuk memasukkan berbagai nama yang diberikan bagi golongan yang sama oleh kedua penulis itu di mana memungkinkan.
1. Jarudiyah
1. Pengertian.
Secara etimologi Ahli adalah kelompok/keluarga/pengikut. Sunah adalah perbuatan-perbuatan Rasulullah yang diperagakan beliau untuk menjelaskan hukum-hukum Al Qur'an yang dituangkan dalam bentuk amalan. Al Jama'ah yaitu Al Ummah ( Al Munjid) yaitu sekumpulan orang-orang beriman yang di pimpin oleh imam untuk saling bekerjasama dalam hal urusan yang penting.
Menurut istilah Ahli Sunah wal Jama'ah adalah sekelompok orang yang mentaati sunah Rasulullah secara berjama'ah, atau satu golongan umat islam di bawah satu komando untuk urusan agama islam sesuai dengan ajaran Rasulullah dan para sahabatnya.
2.Syarat terbentuknya Al Jama'ah.
Secara singkat telah diterangkan oleh Sayyidina Umar RA: " Tidak ada islam kecuali dengan jama'ah, Tidak ada jama'ah kecuali dengan imam, Tidak ada imam kecuali dengan Bai'at, Tidak ada bai'at kalau tidak ada taat.
Dan bai'at bukanlah syahadat, sebagaimana yang diyakini oleh mereka yang salah, dan apalagi dengan pengkafiran diluar kelompok tersebut.
3. Terpeliharanya Islam.
Dalam masa-masa kerusakan islam Allah menunjukkan kasih sayangnya dengan membangkitkan para mujadidnya setiap 100 tahun sekali yang meluruskan kembali pemahaman ajaran Rasul sesuai dengan kebutuhan pemahaman mereka saat itu hingga turunnya masa imam Mahdi.
Satu-satunya perbedaan lain yang ditemukan adalah bahwa kedua penulis kadang-kadang menggunakan nama-nama berbeda untuk golongan yang sama yang menjadi jelas ketika melihat kepercayaan-kepercayaan yang berhubungan dengan mereka. Ini saya percaya karena kedua penulis itu bermukim di dua kawasan yang berbeda (satu di Arabia yang lain di anak benua Indo-Pak) dalam masa-masa yang berbeda mungkin juga golongan-golongan yang sama telah dikenal dengan nama-nama berbeda di daerah-daerah yang berbeda.
ini telah di upayakan untuk memasukkan berbagai nama yang diberikan bagi golongan yang sama oleh kedua penulis itu di mana memungkinkan.
Nama Golongan dan Dasar Kepercayaan Yang Membedakan Dengan Yang Lain
1. Jarudiyah
Para pengikut dari Abul-Jarud, mereka
mempercayai nabi (s.a.w.) mencalonkan Ali (ra) sebagai Imam dengan
ciri-ciri khas beliau tapi bukan dengan nama.
2. Sulaimaniah/ Jaririyah
Para pengikut dari Sulaiman ibnu-Jarir az-Zaidi, mereka mempercayai Imamah merupakan masalah pertemuan (musyawarah) dan dapat dikuatkan oleh dua orang Muslim terbaik.
3. Butriyah/ Hurariyah
Mereka tidak memperselisihkan Khilafat of Utsman(r.a.), tidak pula mereka menyerang beliau atau pun memuji beliau.
4. Yaqubiyyah
Mereka menerima Khilafat dari Abu Bakar(r.a.) dan Umar(r.a.), tapi tidak menolak (menentang) orang-orang yang menolak para Khulafa ini. Mereka juga percaya bahwa orang Muslim pelaku dosa-dosa besar akan berada di neraka selamanya.
5. Hanafiyah
Para pengikut dari Imam Muhammad ibnu al-Hanifah. Mereka percaya bahwa Allah mungkin mempunyai permulaan.
6. Karibiyah
Mereka percaya bahwa Imam Muhammad ibnu al-Hanifah tidak meninggal dan adalah Imam Ghaib (menghilang) dan Mahdi yang diharapkan.
7. Kamiliyah
Para pengikut dari Abu-Kamil. Mereka mempercayai para sahabat sebagai murtad karena mereka meninggalkan bai’at kepada Ali(r.a.) dan mengutuk Ali karena berhenti memerangi mereka. Mereka mempercayai kembalinya orang mati sebelum hari kiamat dan bahwa setan adalah benar dalam kelebihan api dari pada tanah.
8. Muhammadiyyah / Mughairiyah
Para pengikut dari Muhammad ibnu-’Abdullah ibnu al-Hassan. Mereka tidak percaya bahwa Imam Muhammad ibnu ‘Abdullah meninggal dunia dan bahwa beliau adalah Imam Ghaib dan Mahdi yang dinantikan.
9. Baqiriyah
Para pengikut dari Muhammad ibnu ‘Ali al-Baqir. Mereka mempercayai beliau sebagai Imam Ghaib dan Mahdi yang diharapkan.
10. Nadisiyah
Mereka mempercayai bahwa orang-orang yang menganggap diri mereka lebih baik dari pada orang lain adalah kafir (tak beriman).
11. Sya’iyah
Mereka percaya bahwa orang yang telah mengucapkan La Ilaha Illa-Llah (Tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah), apa pun yang dia lakukan, tak akan pernah dihukum.
12. Ammaliyah
Mereka percaya bahwa keimanan bagi seseorang adalah apa yang dia amalkan secara ikhlas.
13. Ismailiyah
Mereka mempercayai keberlangsungan Imamah di kalangan keturunan Ismail ibnu Ja’far.
14. Musawiyah / Mamturah
Mereka mempercayai Musa ibnu Ja’far sebagi Imam Ghaib dan Mahdi yang diharapkan.
15. Mubarikiyah
Mereka mempercayai keberlangsungan Imamah di kalangan keturunan dari Muhammad ibnu Ismail ibnu Ja’far.
16. Katsiyah / Itsna ‘Asyariyah (Imam dua belas)
Mereka percaya bahwa Mahdi yang diharapkan akan merupakan Imam kedua belas di antara keturunan dari ‘Ali ibnu Abi-Talib.
17. Hasyimiyah / Taraqibiyah
Mereka menisbahkan tubuh jasmani kepada Allah dan juga menuduh Nabi (s.a.w.) tidak taat kepada Allah.
18. Zarariyah
Mereka mempercayai bahwa Allah tidak hidup tidak pula mempunyai sifat-sifat hingga Dia menciptakan kehidupan bagi-Nya Sendiri dan sifat-sifat-Nya.
19. Yunusiyah
Para pengikut dari Yunus ibnu ‘Abdurl-Rahman al-Kummi. Mereka percaya bahwa Allah dipikul oleh para pembawa singasana-Nya, walaupun Dia lebih kuat dari pada mereka.
20. Syaitaniyah / Syirikiyah
Mereka mempercayai pandangan bahwa amal perbuatan hamba-hamba Allah adalah hakikat; dan seorang hamba Allah dapat benar-benar menghasilkan satu hakikat.
21. Azraqiah
Para pengikut dari Nafi ibnu al-Azraq. Mereka tidak mempercayai mimpi dan kasyaf yang benar (baik) dan mendakwakan bahwa segala bentuk wahyu telah berakhir.
22. Najadat
Para pengikut dari Najdah ibn-’Amir al-Hanafi. Mereka membatalkan hukuman bagi peminum arak juga mereka mempercayai bahwa para pendosa dari golongan ini tidak akan dimasukkan di neraka tapi pada suatu tempat lain sebelum diizinkan ke surga.
23. Sufriyah
Para pengikut dari Ziyad ibnu al-Asfar. Mereka mempercayai bahwa para pendosa itu sebenarnya adalah musyrik.
24. Ajaridah
Para pengikut dari Abdul Karim ibnu-Ajrad. Mereka mempercayai bahwa seorang anak seharusnya diseru kepada Islam sesudah ia mencapai kedewasaannya. Juga mereka mempercayai rampasan perang itu haram hingga pemiliknya dibunuh.
25. Khazimiyah
Mereka mempercayai Allah mencintai manusia dari semua agama bahkan jika orang telah menjadi kafir pada sebagian besar kehidupannya.
26. Shuaibiyah / Hujjatiyah
Mereka mempercayai bahwa apa yang Allah kehendaki sungguh terjadi tak peduli apa pun itu dan apa yang tidak terjadi artinya itu tidak dikehendaki Allah.
27. Khalafiyah
Para pengikut dari Khalaf. Mereka tidak mempercayai perjuangan kecuali di bawah kepemimpinan seorang Imam.
28. Ma’lumiyah / Majhuliyah
Mereka percaya bahwa barang siapa yang tidak mengenal Allah dengan seluruh nama-Nya adalah jahil terhadap Dia dan orang yang jahil terhadap Dia adalah orang kafir.
29. Saltiyah
Para pengikut dari Salt ibnu Utsman. Mereka percaya pada keimanan dewasa saja dan jika bapak telah masuk Islam anak-anak dianggap kafir hingga mereka mencapai kedewasaan.
30. Hamziyah
Para pengikut dari Hamzah ibnu Akrak. Mereka percaya bahwa anak-anak orang musyrik dilaknat dengan neraka.
31. Tsa’libiyah
Para pengikut dari Tsa’labah ibnu Masykan. Mereka percaya bahwa para orang tua tetap menjadi penjaga atas anak-anak mereka hingga anak-anak itu menjelaskan kepada orang tua mereka bahwa mereka berpaling dari kebenaran.
32. Ma’badiyah
Mereka tidak percaya dalam mengambil dan memberikan sedekah dari atau untuk para hamba sahaya.
33. Akhnasiyah
Mereka tidak mempercayai peperangan dikobarkan kecuali dalam pertahanan atau ketika lawan dikenali secara pribadi.
34. Syaibaniyah / Masybiyah
Para pengikut dari Syaiban ibnu Salamah al-Khariji. Mereka mempercayai Allah menyerupai makhluk-makhluk-Nya.
35. Rasyidiyah
Mereka percaya bahwa tanah yang diairi dengan mata air, terusan atau sungai yang mengalir harus dibayarkan zakatnya setengah bagian, sedangkan tanah yang diairi hanya dengan hujan harus dibayarkan zakat seluruhnya.
36. Mukarramiyah / Tehmiyah
Para pengikut dari Abu-Mukarram. Mereka percaya bahwa kejahilan merupakan kekafiran. Juga bahwa permusuhan atau persahabatan dari Allah tergantung pada keadaan keimanan seseorang pada kematiannya.
37. Ibadiyah / Af’aliyah
Menganggap Abdullah ibnu Ibad sebagai Imam mereka. Mereka mempercayai amal-amal baik yang dilakukan tanpa niat membuat Allah ridha.
38. Hafsiyah
Menganggap Hafs ibnu abil Mikdam sebagai Imam mereka. Mereka percaya bahwa hanya Allah yang mengetahui seseorang bebas dari kemusyrikan.
39. Haritsiyah
Para pengikut dari Harits ibnu Mazid al-Ibadi. Mereka percaya bahwa kemampuan mendahului perbuatan-perbuatan.
40. Ashab Ta’ah
Mereka percaya bahwa Allah dapat mengutus seorang nabi tanpa memberinya suatu tanda untuk membuktikan kebenarannya.
41. Syabibiyah / Salihiyah
Para pengikut dari Syabib ibnu Yazid as-Syaibani. Mereka mempercayai Imamah dari seorang wanita bernama Ghazalah.
42. Wasiliyah
Para pengikut dari Wasil ibnu-’Ata al-Ghazza. Mereka mempercayai bahwa orang-orang yang melakukan dosa-dosa besar akan dihukum di neraka tapi masih tetap sebagai orang-orang yang beriman.
43. ‘Amriyah
Para pengikut dari ‘Amr ibnu Ubaid ibn-Bab. Mereka menolak kesaksian yang sah dari khalayak umum demi mendukung pihak mereka dalam perang Jamal (unta).
44. Hudhailiyah / Faniyah
Para pengikut dari Abu-al-Hudhail Muhammad ibnu al-Hudhail. Mereka percaya bahwa neraka dan surga kedua-duanya akan binasa dan bahwa ketetapan Allah dapat berhenti, yang pada waktu itu Allah tidak akan lagi menjadi penguasa.
45. Nazzamiyah
Para pengikut dari Abu-Ishaq Ibrahim ibn-Saiyar. Mereka tidak percaya pada mukjizat alami Al-Qur-an Suci tidak pula mereka mempercayai mukijzat Nabi Suci(s.a.w.) seperti pembelahan bulan.
46. Mu’ammariyah
Mereka mempercayai bahwa Allah tidak menjadikan kehidupan tidak pula kematian tapi itu merupakan tindakan alami dari tubuh yang hidup.
47. Basyriyah
Para pengikut dari Basyr ibnu al-Mu’tamir. Mereka percaya bahwa Allah mungkin mengampuni dosa-dosa manusia dan mungkin mengubah keputusan tentang pengampunan-Nya dan menghukumnya jika dia membangkang lagi.
48. Hisyamiyah
Para pengikut dari Hisyam ibnu ‘Amr al-Futi. Mereka percaya bahwa jika satu masyarakat Muslim bersepakat perlunya Imam dan jika ia memberontak dan membunuh Imam, hendaknya tak seorang pun yang dipilih sebagai Imam selama pemberontakan.
49. Murdariyah
Para pengikut dari Isa ibnu Sabih. Mereka percaya bahwa berhubungan dekat dengan Sultan (penguasa) membuat orang jadi kafir.
50. Ja’friyah
Para pengikut dari Ja’far ibnu Harb dan Ja’far ibnu Mubasysyir. Mereka percaya bahwa minum arak tak dapat dihukum dan bahwa hukuman neraka dapat diduga dengan proses mental.
51. Iskafiyah
Para pengikut dari Muhammad ibnu Abdallah al-Iskafi. Mereka percaya bahwa Allah mempunyai kekuasaan untuk memaksa anak-anak dan orang-orang gila tapi tidak kepada orang-orang yang mempunyai akal sempurna.
52. Tsamamiyah
Para pengikut dari Tsamamah ibnu Asyras al-Numairi. Mereka percaya bahwa dia yang Allah tidak paksa untuk mengenal-Nya, tidak dipaksa untuk mengenal dan digolongkan dengan hewan-hewan yang tidak bertanggung jawab.
53. Jahiziayh
Para pengikut dari ‘Amr ibnu Bahr al-Jahiz. Mereka percaya bahwa Allah dapat menciptakan sesuatu tapi tak dapat melenyapkannya.
54. Syahhamiyah / Sifatiyah
Para pengikut dari Abu-Yaqub al-Syahham. Mereka percaya setiap sesuatu ditakdirkan dengan dua takdir, satu Pencipta dan yang lain penerima.
55. Khaiyatiyah / Makhluqiyah
Para pengikut dari Abu-al-Husain al-Khaiyat. Mereka percaya bahwa setiap sesuatu yang tidak ada merupakan satu tubuh sebelum ia muncul, seperti manusia sebelum kelahiranya adalah tubuh dalam ketiadaan. Juga setiap sifat menjadi ada ketika ia mengadakan kemunculannya.
56. Ka’biyah
Para pengikut dari Abu-Qasim Abdullah ibnu Ahmad ibnu Mahmud al-Banahi dikenal sebagai al-Ka’bi. Mereka percaya bahwa Allah tidak melihat Diri-Nya Sendiri tidak pula orang lain kecuali dalam perasaan bahwa Dia mengetahui Diri-Nya Sendiri dan yang lain.
57. Jubbaiyah
Para pengikut dari Abu-’Ali al-Jubbai. Mereka percaya bahwa Allah mengikuti hamba-hamba-Nya ketika Dia memenuhi keinginan mereka.
58. Bahsyamiyah
Para pengikut dari Abu-Hasyim. Mereka percaya bahwa orang yang berniat untuk berbuat buruk, walau dia mungkin tidak melakukannya, dianggap berbuat jahat dan menerima hukuman.
59. Ibriyah.
Mereka percaya bahwa Nabi Suci Muhammad (s.a.w.)adalah seorang bijak tapi bukan seorang nabi.
60. Muhkamiyah
Mereka percaya bahwa Tuhan tak punya kendali atas makhluk-makhluk-Nya.
61. Qabariyyah
Mereka tidak percaya azab kubur.
62. Hujjatiyah
Mereka tidak percaya pada hukuman (balasan) bagi perbuatan atas dasar bahwa karena setiap sesuatu ditakdirkan maka apa pun yang orang lakukan dia tidak bertanggung jawab untuk itu.
63. Fikriyyah
Mereka percaya bahwa amal Dzikr and Fikr (ingat dan berpikir tentang Allah) adalah lebih baik dari pada ibadah.
64. ‘Aliwiyah / Ajariyah
Mereka percaya bahwa Hadhrat Ali(ra.) berbagi kenabian dengan Muhammad (s.a.w.).
65. Tanasikhiya
Mereka percaya pada penitisan ruh.
66. Raji’yah
Mereka percaya bahwa Hadhrat Ali ibnu Abi-Talib akan kembali ke dunia ini.
67. Ahadiyah
Mereka percaya pada Fardhu (wajib) dalam agama tapi menolak sunnah.
68. Radidiyah
Mereka percaya bahwa dunia ini akan hidup (ada) selamanya.
69. Satbiriyah
Mereka tidak percaya pada penerimaan taubat.
70. Lafziyah
Mereka percaya bahwa Al-Qur-an adalah bukan kalam Tuhan tapi hanya artinya dan inti sarinya adalah kalam Tuhan. Kata-kata dari Al-Qur-an adalah hanya perkataan orang yang menuturkan.
71. Asyariyah
Percaya bahwa Qiyas (mengambil misal) adalah salah dan mengandung kekafiran.
72. Bada’iyah
Mereka percaya bahwa taat kepada Amir adalah wajib tak peduli apa pun yang dia perintahkan.
Adapun untuk pembagianya sebagai berikut
1. Mu'tazilah :20
2. Syiah : 20
3. Khawarij : 07
4. Murjiah : 05
5. Nujariyah : 03
6. Jabariyah : 01
7. Musyabbahah : 01
8. Najiyah : 01
1.Golongan Muktazilah
terbagi menjadi dua puluh kelompok , iaitu:
1. Al Washiliyah
2. Al Amriyah
3. Al Hudzailiyah
4. An-Nizhamiyah
5. Al Aswariyah
6. Al lskafiyah
7. Al Ja'fariyah
8. Al Basyariyah
9. Al Mizdariyah
10. Al Hisyamiyah
11. Ash-Shalihiyah
12. Al Khithabiyah
13. Al Hadbiyah
14. Al Ma'mariyah
15. Ats-Tsamaniyah
16. Al Khiyathiyah
17. Auahiziyah
18. Al Ka'biyyah
19. Al Jabaiyah
20. Al Bahsyamiyah
Ahli Kalam (Mutakallimin)
Ahli kalam ialah golongan dari kelompok yang keluar dari Muktazilah yang mengikuti Ahlu Sunah Wal Jamaah tetapi masih berpegang kepada tauhid Muktazilah. Mereka kebanyakannya dari kelompok hizbiyyun Asyairah (berasal dari Muktazilah) dan Suffiyah (berasal dari Syiah). Ahli-ahli Kalam memerlukan falsafah dan mantiq (ilmu logik) dalam mentakwil al-Quran dan hadis. Kelompok ini pula berpecah lagi menjadi ahli falsafah apabila bergabung dengan sufi.
Imam Syafi’i ketika memasuki kota Mesir mengatakan, “Kami tinggalkan kota Baghdad sementara di sana kaum zindiq (menyeleweng; aliran yang tidak percaya kepada Tuhan, berasal dari Persia; orang yang menyelundup ke dalam Islam, berpura-pura –menurut Leksikon Islam, 2, hal 778) telah mengadakan sesuatu yang baru yang mereka namakan assama’ (nyanyian).
Kaum zindiq yang dimaksud Imam Syafi’i adalah orang-orang sufi. Dan assama’ yang dimaksudkan adalah nyanyian-nyanyian yang mereka dendangkan. Sebagaimana dimaklumi, Imam Syafi’i masuk Mesir tahun 199H.
Perkataan Imam Syafi’i ini mengisyaratkan bahwa masalah nyanyian merupakan masalah baru. Sedangkan kaum zindiq tampaknya sudah dikenal sebelum itu. Alasannya, Imam Syafi’i sering berbicara tentang mereka di antaranya beliau mengatakan:
“Seandainya seseorang menjadi sufi pada pagi hari, maka siang sebelum dhuhur ia menjadi orang yang dungu.”
Dia (Imam Syafi’i) juga pernah berkata: “Tidaklah seseorang menekuni tasawuf selama 40 hari, lalu akalnya (masih bisa) kembali normal selamanya.” (Lihat Talbis Iblis, hal 371).
Di antaranya ketika seseorang datang kepadanya sambil meminta fatwa tentang perkataan Al-Harits Al-Muhasibi (tokoh sufi, meninggal 857M). Lalu Imam Ahmad bin Hanbal berkata:
“Aku nasihatkan kepadamu, janganlah duduk bersama mereka (duduk dalam majlis Al-Harits Al-Muhasibi)”.
Imam Ahmad memberi nasihat seperti itu karena beliau telah melihat majlis Al-Harits Al-Muhasibi. Dalam majlis itu para peserta duduk dan menangis –menurut mereka– untuk mengoreksi diri. Mereka berbicara atas dasar bisikan hati yang jahat.
2.Golongan Syiah
pertama kali terbagi menjadi tiga kelompok
1. Ghulah
2. Zaidiyah
3. Imamiyah
Golongan Syiah Ghulah
terbagi menjadi delapan belas kelompok kecil, iaitu:
1. As-Sab'iyyah
2. Al Kamiliyah
3. Al Bayaniyah
4. Al Mughiriyah
5. Al Janahiyah
6. Al Manshuriyah
7. Al Khithabiyah
8. Al Gharabiyah
9. Adz-Dzammiyah
10. Al Hisyamiyah
11. Az-Zarariyah
12. Al Yunusiyah
13. Asy-Syaithaniyah
14. Ar-Razamiyah
15. Al Mufawadhah
16. Al Bidaiyah
17. An-Nashariyah
18. Al Ismailiyyah
Golongan Syiah Al Ismailiyah
terbagi menjadi ke dalam enam kelompok kecil, iaitu:
1. Al Bathiniyah
2. Al Qurmuthiyah
3. Al Haramiyah
4. As-Sab'iyyah
5. Al Babikiyah
6. Al Hamdiyah
Syiah Zaidiyah
terbagi menjadi tiga kelompok, iaitu:
1. Jarudiyah
2. As-Sulaimaniyah
3. Al Batiriyah
Golongan Al Imamiyah
Hanya ada satu kelompok. Di antaranya:
Suatu kaum terlalu mengagungkan para guru (syaikh) mereka, hingga
menyifatkan mereka dengan hal-hal yang tidak mereka miliki. Orang pandai
dari mereka menganggap tidak ada wali bagi Allah yang lebih besar
daripada fulan, bahkan mungkin menutup pintu kewalian dari seluruh umat
kecuali orang yang disanjungnya. Ini adalah kebatilan mutlak dan keji,
kerana orang-orang terakhir selamanya tidak akan mencapai martabat
orang-orang terdahulu, sebab sebaik-baik zaman adalah zaman orang-orang
yang melihat Rasulullah dan beriman kepadanya, kemudian orang-orang
setelahnya, dari ini berlalu sampai Hari Kiamat.Pemeluk Islam yang paling kuat memegang agama serta melaksanakan ajaran dan keyakinan adalah orang-orang pada masa awal Islam, kemudian terus menurun sedikit demi sedikit sampai akhir dunia. Kebenaran tidak akan hilang secara menyeluruh, pasti ada kelompok yang tetap melaksanakan dan meyakininya serta mengerjakan tuntutannya sesuai kadar keimanan mereka. Tetapi, segala sisinya tidak seperti keadaan orang-orang pertama Islam, kerana seandainya salah seorang dari orang-orang terakhir berinfak emas sebesar gunung Uhud, maka ia tidak akan mencapai nilai satu mud Uhud yang dikeluarkan oleh sahabat Rasulullah, bahkan setengahnya pun tidak. Yang demikian dalam hal harta, dan begitu pula pada seluruh cabang keimanan berdasarkan bukti percobaan yang biasa.
Pada awal kitab yang lalu telah dijelaskan bahawa agama akan terus merosot, dan hal ini tidak diragukan lagi keasliannya. Hal ini menurut Ahlus-Sunnah wal Jamaah. Laki, mengapa setelah itu ia berkeyakinan bahawa dirinya adalah wali penghuni bumi dan tidak ada wali selainnya? Kebodohanlah yang mendominasi, kerana berlebih-lebihan dalam pengagungan dan fanatik terhadap golongan akan membentuk orang sepertinya atau lebih parah darinya.
Orang menengah dari mereka menganggap bahawa ia sama dengan Nabi, akan tetapi ia tidak mendapatkan wahyu. Sebuah berita sampai kepadaku dari kalangan orang yang berlebih-lebihan dalam menyanjung guru mereka dan mengusung tarekatnya menurut persangkaan mereka, seperti yang didakwa oleh murid-murid Al Hallaj (secara objektif) tentang guru mereka. Sementara orang-orang yang berlebih-lebihan menganggap lebih keji dari itu, seperti yang didakwa sahabat-sahabat Al Hallaj tentangnya.
Salah seorang guru yang adil dan jujur dalam penukilan meriwayatkan kepadaku, ia berkata: Aku pernah tinggal beberapa masa pada salah satu pedalaman desa yang di dalamnya terdapat banyak kelompok yang seperti itu. Suatu hari aku keluar dari rumahku untuk menyelesaikan beberapa urusan, lalu aku melihat dua orang sedang duduk. Aku mengira keduanya sedang membicarakan beberapa cabang tarekat mereka, maka aku mendekati keduanya secara sembunyi-sembunyi untuk mendengar percakapan mereka, —kerana kebiasaan mereka adalah menyembunyikan rahsia mereka— maka aku mendengar keduanya berbicara tentang guru mereka dan kebesarannya di mata mereka; bahawa tidak ada seorang pun di dunia ini yang sepertinya. Keduanya terlihat sangat bangga dan bahagia dengan pertemuan ini. Kemudian salah seorang dari keduanya berkata kepada yang lain, "Apakah kamu suka kebenaran? Ia adalah nabi." Orang yang satunya menjawab, "Benar, inilah kebenaran." Lalu aku pergi dari tempat itu dengan berlari kerana takut akan turunnya bencana bersama mereka.
Ini adalah ciri Syi'ah Imamiyyah, dan seandainya tidak kerana sikap berlebih-lebihan dalam agama; bersekongkol untuk memenangkan mazhab dan cinta terhadap pembuat bid'ah, maka hal itu tidak akan mempengaruhi akal seorang pun. Akan tetapi Nabi bersabda,
"Sungguh kalian akan mengikuti sunah-sunah umat sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, lalu sehasta demi sehasta."
Mereka berlebih-lebihan seperti orang-orang Nasrani yang berlebih-lebihan terhadap Isa AS, mereka berkata, 'Sesungguhnya Allah adalah Isa bin Maryam,' maka Allah berfirman, 'Katakanlah, 'Hai Ahli Kitab, Janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus. "(Al Maa' idah: 77)
Dalam sebuah hadits dijelaskan,
"Janganlah kalian berlebih-lebihan memujiku seperti orang-orang Nasrani memuji Isa bin Maryam, tapi katakanlah, 'Hamba Allah dan utusan Allah'."
Orang yang memperhatikan kelompok-kelompok ini pasti akan mendapatkan bid'ah-bid'ah dalam banyak masalah furu 'syariah, kerana apabila bid'ah masuk pada hal-hal yang bersifat ushul, maka akan mudah masuk pada hal-hal yang bersifat furu'.
3.Golongan Khawarij
terbagi menjadi tujuh kelompok, iaitu:
1. Al Mahkamiyah
2. Al Baihasiyah
3. Al Azariqah
4. An-Najdat
5. Al Abadhiyah
terbagi menjadi empat kelompok, iaitu:
a.Al Hafshiyah
b. Al Yazidiyah
c. Al Haritsiyah
d. Al Muthi'iyah
6. Al Ajaridah
terbagi menjadi sebelas kelompok, di antaranya iaitu:
a. Al Maimuniyah
b. Asy-Sya'ibiyah
c. Al Hazimiyah
d. Al Hamziyah
e. Al Ma'lumiyah
f. Al Majhuliyah
g. Ash-Shalatiyah
h. Ats-Tsa'labiyah
Ats-Tsa'labiyah terbagi lagi menjadi empat kelompok, iaitu:
a.AI Akhnasiyah
b.AI Ma'badiyah
c.Asy-Syaibaniyah
d.Al Mukramiyah
Jadi, semuanya berjumlah enam puluh dua kelompok.
4.Golongan Murjiah
terbagi menjadi lima kelompok, iaitu:
1. Al Ubaidiyah
2. Al Yunusiyah
3. Al Ghasaniyah
4. Ats-Tsaubaniyah
5. Ats-Tsaumaniyah
5.Golongan An-Nujariyah
terbagi menjadi tiga kelompok, iaitu:
1. Al Barghutsiyah
2. Az-Za'faraniyah
3. Al Mustadrakah
6.Al Jabariyah
terbagi menjadi satu kelompok.
7.Al Musyabbahah
terbagi menjadi satu kelompok.
8.An- Najiyah
Terbagi menjadi satu klompok
Jumlah ini sesuai dengan penjelasan dalam hadis shahih.
Puak Bid’ah Tegar (Mubtadi)
Sekelompok ulama mengatakan bahawa akar bid'ah ada empat golongan selain sufiyyah. Seluruh kelompok yang berjumlah tujuh puluh dua kelompok ini merupakan pecahan dari empat golongan tersebut. Mereka adalah
1. Khawarij,
2. Rawafidh (Rafidhah),
3. Al Qadariyah, dan
4. Al Murji'ah.
5. Sufi
Yusuf bin Asbath berkata, "Kemudian masing-masing kelompok tersebut terpecah menjadi delapan belas kelompok, sehingga semuanya menjadi tujuh puluh dua kelompok. Sedangkan kelompok yang ketujuh puluh tiga adalah Firqah An-Najiyah."
Khawarij Paling Hampir Dengan Syiah
Pada kelompok yang telah diperingatkan oleh syariat, seperti kaum Khawarij. Kelompok yang paling dekat dengan mereka adalah kelompok Syiah. Al Mahdi Al Maghribi. Pada mereka ini tampak jelas dua hal yang diberitahukan oleh Rasulullah mengenai kaum Khawarij:
a. Membaca Al Qur’an namun bacaan Al Qur’annya tidak melewati kerongkongan mereka.
b. Memerangi ahlul Islam (kaum Muslim) dan membiarkan para penyembah berhala. Mereka memerangi kaum Muslim dengan cara takwilan yang rosak terhadap nash-nash (Al Qur’an dan hadis). Mereka mengasingkan diri dan tidak mahu memerangi orang-orang kafir, baik dari kaum Nasrani, kelompok yang ada di sekitarnya, mahupun kelompok lainnya (yang sesat).
c. Membaca Al Qur’an dan membacakannya (kepada orang lain) hingga mereka membuat hal-hal (hukum) baru dalam Al Qur’an, padahal mereka tidak memahaminya dan tidak mengetahui maksud dari ajaran Al Qur’an tersebut. Oleh kerana itu, mereka membuang jauh-jauh kitab-kitab para ulama dan menyebut kitab-kitab tersebut sebagai kitab yang hanya berdasarkan logika. Mereka membakar dan merobek kulit Al Qur’an. Padahal, para ulama ahli fiqihlah yang bertugas menjelaskan makna-makna yang terdapat dalam Al Qur’an dan Sunnah, yang mereka tuangkan dalam kitab-kitab mereka dengan cara yang sepatutnya.
d. Menganggap para ulama sebagai kaum Mujassimun (kelompok yang mengatakan bahawa Allah memiliki jism [tubuh]). Mereka juga menganggap ulama-ulama bukanlah orang-orang yang mengesakan Allah.
Puak Bukan Ahli Bid’ah
Seperti yang dikatakan oleh Ath-Tharthusyi, mereka yang tidak digolongkan sebagai ahli bid'ah. Contoh:
1. Golongan Qadariyah, mereka menafikan aradh. Alasannya, tidak ada cara untuk mengetahui proses terjadinya alam dan Sang Pencipta selain dengan menetapkan aradh tersebut.
2. Golongan Al Haluliyah.
3. Golongan An-Nashiriyah.
4. Kelompok-kelompok Syiah Ghulah.
Tentang kaum Qadariyah terdapat sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Ibnu Umar, bahawa Rasulullah bersabda,
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْقَدَرِيَّةُ مَجُوسُ هَذِهِ الْأُمَّةِ إِنْ مَرِضُوا فَلَا تَعُودُوهُمْ وَإِنْ مَاتُوا فَلَا تَشْهَدُوهُمْ
"Kaum Qadariyah merupakan Majusi umat ini (Islam). Jika mereka sakit maka janganlah kalian menjenguk mereka, dan jika mereka meninggal dunia maka janganlah kalian menyaksikan (menguburkan)nya." (Hadis Riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah)
Diriwayatkan dari Hudzaifah, bahawa Rasulullah bersabda,
"Pada setiap umat terdapat kaum Majusi. Sedangkan Majusi umat ini adalah mereka yang berkata, 'Tidak ada qadr. 'Jika ada di antara mereka yang meninggal dunia, maka janganlah kalian menyaksikan (menguburkan) jenazah mereka. Jika ada yang sakit dari mereka, maka janganlah kalian menjenguknya. Mereka adalah kelompok Dajjal. Hak Allah untuk mengkategorikan mereka sebagai Dajjal."
Hadis ini menurut ahlu naql {ahli hadis) tidak shahih. Penulis kitab Al Mughni berkata, "Tidak ada yang shahih sedikit pun dalam hadis itu."
صِنْفَانِ مِنْ أُمَّتِي لَيْسَ لَهُمَا فِي الْإِسْلَامِ نَصِيبٌ الْمُرْجِئَةُ وَالْقَدَرِيَّةُ
"Dua kelompok dari ummatku yang keduanya tidak termasuk bahagian dari Islam iaitu Al Qadariyah dan Murji'ah." (Hadis Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Diriwayatkan dari Muadz bin Jabal dan yang lain secara marfu bahawa Rasulullah bersabda,
" Golongan Qadariyah dan Murjiah dilaknat oleh lisan tujuh puluh nabi. Nabi yang terakhir di antara mereka (yang melaknat) adalah Muhammad."
يَقُولُ إِنَّهُ سَيَكُونُ فِي أُمَّتِي مَسْخٌ وَقَذْفٌ وَهُوَ فِي الزِّنْدِيقِيَّةِ وَالْقَدَرِيَّةِ
Akan ada pada umatku Maskh (mereka yang dirubah rupanya dengan rupa haiwan) dan Qadzaf (yang menuduh orang baik berbuat keji) iaitu pada orang-orang Zindik dan Qadariyah." (Hadis Riwayat Ahmad)
Puak Bid’ah Tegar (Mubtadi)
Sekelompok ulama mengatakan bahawa akar bid'ah ada empat golongan selain sufiyyah. Seluruh kelompok yang berjumlah tujuh puluh dua kelompok ini merupakan pecahan dari empat golongan tersebut. Mereka adalah
1. Khawarij,
2. Rawafidh (Rafidhah),
3. Al Qadariyah, dan
4. Al Murji'ah.
5. Sufi
Yusuf bin Asbath berkata, "Kemudian masing-masing kelompok tersebut terpecah menjadi delapan belas kelompok, sehingga semuanya menjadi tujuh puluh dua kelompok. Sedangkan kelompok yang ketujuh puluh tiga adalah Firqah An-Najiyah."
Khawarij Paling Hampir Dengan Syiah
Pada kelompok yang telah diperingatkan oleh syariat, seperti kaum Khawarij. Kelompok yang paling dekat dengan mereka adalah kelompok Syiah. Al Mahdi Al Maghribi. Pada mereka ini tampak jelas dua hal yang diberitahukan oleh Rasulullah mengenai kaum Khawarij:
a. Membaca Al Qur’an namun bacaan Al Qur’annya tidak melewati kerongkongan mereka.
b. Memerangi ahlul Islam (kaum Muslim) dan membiarkan para penyembah berhala. Mereka memerangi kaum Muslim dengan cara takwilan yang rosak terhadap nash-nash (Al Qur’an dan hadis). Mereka mengasingkan diri dan tidak mahu memerangi orang-orang kafir, baik dari kaum Nasrani, kelompok yang ada di sekitarnya, mahupun kelompok lainnya (yang sesat).
c. Membaca Al Qur’an dan membacakannya (kepada orang lain) hingga mereka membuat hal-hal (hukum) baru dalam Al Qur’an, padahal mereka tidak memahaminya dan tidak mengetahui maksud dari ajaran Al Qur’an tersebut. Oleh kerana itu, mereka membuang jauh-jauh kitab-kitab para ulama dan menyebut kitab-kitab tersebut sebagai kitab yang hanya berdasarkan logika. Mereka membakar dan merobek kulit Al Qur’an. Padahal, para ulama ahli fiqihlah yang bertugas menjelaskan makna-makna yang terdapat dalam Al Qur’an dan Sunnah, yang mereka tuangkan dalam kitab-kitab mereka dengan cara yang sepatutnya.
d. Menganggap para ulama sebagai kaum Mujassimun (kelompok yang mengatakan bahawa Allah memiliki jism [tubuh]). Mereka juga menganggap ulama-ulama bukanlah orang-orang yang mengesakan Allah.
Puak Bukan Ahli Bid’ah
Seperti yang dikatakan oleh Ath-Tharthusyi, mereka yang tidak digolongkan sebagai ahli bid'ah. Contoh:
1. Golongan Qadariyah, mereka menafikan aradh. Alasannya, tidak ada cara untuk mengetahui proses terjadinya alam dan Sang Pencipta selain dengan menetapkan aradh tersebut.
2. Golongan Al Haluliyah.
3. Golongan An-Nashiriyah.
4. Kelompok-kelompok Syiah Ghulah.
Tentang kaum Qadariyah terdapat sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Ibnu Umar, bahawa Rasulullah bersabda,
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْقَدَرِيَّةُ مَجُوسُ هَذِهِ الْأُمَّةِ إِنْ مَرِضُوا فَلَا تَعُودُوهُمْ وَإِنْ مَاتُوا فَلَا تَشْهَدُوهُمْ
"Kaum Qadariyah merupakan Majusi umat ini (Islam). Jika mereka sakit maka janganlah kalian menjenguk mereka, dan jika mereka meninggal dunia maka janganlah kalian menyaksikan (menguburkan)nya." (Hadis Riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah)
Diriwayatkan dari Hudzaifah, bahawa Rasulullah bersabda,
"Pada setiap umat terdapat kaum Majusi. Sedangkan Majusi umat ini adalah mereka yang berkata, 'Tidak ada qadr. 'Jika ada di antara mereka yang meninggal dunia, maka janganlah kalian menyaksikan (menguburkan) jenazah mereka. Jika ada yang sakit dari mereka, maka janganlah kalian menjenguknya. Mereka adalah kelompok Dajjal. Hak Allah untuk mengkategorikan mereka sebagai Dajjal."
Hadis ini menurut ahlu naql {ahli hadis) tidak shahih. Penulis kitab Al Mughni berkata, "Tidak ada yang shahih sedikit pun dalam hadis itu."
صِنْفَانِ مِنْ أُمَّتِي لَيْسَ لَهُمَا فِي الْإِسْلَامِ نَصِيبٌ الْمُرْجِئَةُ وَالْقَدَرِيَّةُ
"Dua kelompok dari ummatku yang keduanya tidak termasuk bahagian dari Islam iaitu Al Qadariyah dan Murji'ah." (Hadis Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Diriwayatkan dari Muadz bin Jabal dan yang lain secara marfu bahawa Rasulullah bersabda,
" Golongan Qadariyah dan Murjiah dilaknat oleh lisan tujuh puluh nabi. Nabi yang terakhir di antara mereka (yang melaknat) adalah Muhammad."
يَقُولُ إِنَّهُ سَيَكُونُ فِي أُمَّتِي مَسْخٌ وَقَذْفٌ وَهُوَ فِي الزِّنْدِيقِيَّةِ وَالْقَدَرِيَّةِ
Akan ada pada umatku Maskh (mereka yang dirubah rupanya dengan rupa haiwan) dan Qadzaf (yang menuduh orang baik berbuat keji) iaitu pada orang-orang Zindik dan Qadariyah." (Hadis Riwayat Ahmad)
Syukron ilmunya ..
BalasHapusinsya Allah bermanfaat .. >.<
sebelum nya terimakasih ..
BalasHapusbisa minta refrensi/sumbernya....
surah / surat : Ali Imran Ayat : 110
BalasHapus110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
surah / surat : At-Taubah Ayat : 100
100. Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.
aslamu'alaikum wr.wb
BalasHapusdi sini saya mau tanya , apa pndapat kalian tentang golongan" di atas dan berikanlah hadis yang sohih .
terimakasih..
wasalamu'alaikum wr .wb
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِفْتَرَقَ الْيَهُوْدُ عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً، وَتَفَرَّقَتِ النَّصَارَى عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِيْ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً.
HapusDari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, ‘Kaum Yahudi telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) golongan atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan kaum Nasrani telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga (73) golongan.
Hadist ini Telah banyak di Riwayatkan Oleh para Hadist-hadist lainya
Assalamualaikum,dengan adanya hadist,tersebut,maka menjadi sewatu,permasalahan,perbedaan pendapat,kalau menurut saya yg bodoh ini Hanya orang yang mendapat Taufiq dan hidayah lah yg datang nya dari Allah ini lah golongan yg satu
HapusAssalamualaikum wr.wb/
BalasHapusSAya mau tanya dan mohon dijawab .
Yg dimaksud Al-Jama'ah disini apa ?,dan islam di indonesia ,islam mana yg ber pegang dengan Al-Jama'ah.??.
Syukron.
Wasalmualaikum wr.wb
Waalaikumsalam
HapusCoba mas ngaji di ldii
InshaAllah mas bakalan kerasan dan pas ;)
Semoga Allah memberikan jamaahnya pada sampean
Erwin@ Sayyidina Umar RA: " Tidak ada islam kecuali dengan jama'ah, Tidak ada jama'ah kecuali dengan imam, Tidak ada imam kecuali dengan Bai'at, Tidak ada bai'at kalau tidak ada taat.
HapusNU . Muhamadiyah LDII Dn semua yg ada klo tdk tdk melaksanakan sprti ke terangn di atas adlh bohong. Jd singkat nya berpegang teguhlah kpd Qur`an dn al hadist : mencontoh Rosulullah dlm beribadah atau berprilaku dlm keseharian..
Erwin@ Sayyidina Umar RA: " Tidak ada islam kecuali dengan jama'ah, Tidak ada jama'ah kecuali dengan imam, Tidak ada imam kecuali dengan Bai'at, Tidak ada bai'at kalau tidak ada taat.
HapusNU . Muhamadiyah LDII Dn semua yg ada klo tdk tdk melaksanakan sprti ke terangn di atas adlh bohong. Jd singkat nya berpegang teguhlah kpd Qur`an dn al hadist : mencontoh Rosulullah dlm beribadah atau berprilaku dlm keseharian..
ia ane stuju ... ingat pesan trakhir nabi.. liat d you tube... yg lain biar aja.. penting alquran n sunnah jd pedoman.. itu nama islam lahir bathin... salam lemper
HapusTerimakasih atas infonya
Hapus73 golongan islam hanya 1 yang selamat
BalasHapussudah sepatutnya kita mencari ciri2 yg 1 golongan tersebut,dengan tidak fanatik kepada organisasi tertentu di indo ini.meneliti apa yg sedang kita kerjakan dalam urusan ibadah dalam artian berhati2 dalam amalan2.
Mungkin kita mengerjakan amalan sunah,tapi wajib kita teliti amalan sunah kita apakah sedang berdiri di atas bid'ah
Assalamu 'alaykum...
BalasHapusmohon petunjuk atas referensinya .. dan sumber datanya ..
terimakasih
73 Golongan! Kenapa yang diberikan info hanya 72 golongan? Kenapa Ahmadiyah tidak di info kan?
BalasHapus73 Golongan! Kenapa yang diberikan info hanya 72 golongan? Kenapa Ahmadiyah tidak di info kan?
BalasHapus73 Golongan! Kenapa yang diberikan info hanya 72 golongan? Kenapa Ahmadiyah tidak di info kan?
BalasHapusAhlul sunah wal jamaah berimam pada empat mazhab ; Ahmad, Hambal, Syafei dan Maliki.....yang mana yang termasuk dalam 1 yang selamat jika anda berkeyakinan Ahlul sunah wal Jamaah akan masuk surga....
BalasHapusbro ini soal agama bukan lotre.. gk usah pilih2 ... kerjakan aja yg wajib ... iringi yg sunnah.. n bnyak2 istiqfar bro.. mudah2an kt trmasuk golongan 1 .. amiin ya rabbal alaamin.. salam lemper
HapusAsalamualaiku wr,wb
BalasHapusMakasih atas penerangan nya ingsya allah bermanfaat,amiin
Asalamualaiku wr,wb
BalasHapusMakasih atas penerangan nya ingsya allah bermanfaat,amiin
Ass. . . . .
BalasHapusMohon ijin ngopy sohib, sukron katsiron
Ass. . . . .
BalasHapusMohon ijin ngopy sohib, sukron katsiron
kalau kita termasuk islam apa ya.... sholat biasa aja pake sarung, trus gak pake celana semata kaki.
BalasHapusSlagi sholat nya benar subuh bukan 4 rekaat yaa Islam benar.. Pake sarung atau kolor klo sholat Magrib 7 rekaat itu sesat
HapusSlagi sholat nya benar subuh bukan 4 rekaat yaa Islam benar.. Pake sarung atau kolor klo sholat Magrib 7 rekaat itu sesat
HapusSaya mau bertanya apa mahzab harus di pilih? Sedangkan pemikiran para imam berbeda ada yang pake kunut adapun yang tidak, sedangkan rasul Muhammad mengajarkan keduanya di dalam al sunnah. Sedangkan melihat sunah wal jmaah hanya ada di Nu yang memakai kunut dan muhammadiyah tidak memiliki gelar sunah wal jamaah padahal keduanya yang di ajarkan rasul Muhammad SAW. Makasih tolong pencerahannya
BalasHapusKalau perihal mazhab dipilih pendapat yang paling shahih nya aja.. Jadi gak harus milih salah satu dari 4 mazhab, pilah nya masalah shahih apa engga nya pendapat itu. Dari 4 mazhab ini in syaa allah benar semua, tetapi ada pendapat yang shahih dan yang tidak shahih. Yang kita pilih itu pendapatnya shahih yang disetujui jumhur ulama, bukan mazhabnya.
Hapusahlus sunnah waljama'ah menjalankan semua sunnah dan meninggalkan yg tidak ada sunnah nya
BalasHapusmakasih saya jadi tahun islam itu banyak
BalasHapusassalamu'alaikum ,, boleh tau sumbernya dari mana mas ?
BalasHapusJIKA ANDA TIDAK BERANI MEMASTIKAN 72 GOLONGAN DILUAR GOLONGAN ANDA DAN YANG MENOLAK GOLONGAN ANDA PASTI SESAT DAN MASUK NERAKA MENUNJUKKAN GOLONGAN ANDA ADALAH SESAT JUGA!!!! YANG SESAT DAN AHLI NERAKA ADALAH YANG MENENTANG DAN MENOLAK GOLONGAN INI www.eramahdi.net
BalasHapusJIKA NU GOLONGAN SELAMAT MAKA WAHABI PASTI SESAT DAN MASUK NERAKA,BEGITU PULA SEBALIKNYA!!!! KARENA AQIDAH DAN SYARIAH NU JELAS BERTENTANGAN>>>KARENA ITU KAMI PASTIKAN NU DAN WAHABI DAN SYIAH SEMUANYA AHLI NERAKA JIKA MENENTANG DAN MENOLAK GOLONGAN INI www.eramahdi.net
BalasHapusMaaf sebelum nya, golongan yg selamat hanya golongan yg berpegang pada al-quran dan hadist, bukan golongan mana pun.
HapusPara sahabat pun sangat berhati2, padahal mereka sudah di jamin surga. Allah tidak suka dengan orang yg merasa dirinya aman dari siksanya, juga tidak suka dengan orang yg berputus asa dari rahmatnya. Allah menyukai orang2 yg bertakwa. Semoga kita termasuk di dalam nya. Segala kebenaran datang nya dari Allah dan kesalahan dari hambanya termasuk saya.
HapusSUNNI,syiah,WAHABI YANG MAU DEBAT SILAHKAN HUBUNGI .AHMADIYAH TIDAK DIINFOKAN SEBAB SEWAKTU ULAMA SUNNI BAGI BAGI KAPLING NERAKA ITU AHMADIYAH BELUM LAHIR MAS>>AHLUS SUNNAH< SYIAH< WAHABI ITU YANG MENOLAK AJARAN ISLAM YANG DIBAWA GURU BESAR SAYA INI SEMUANYA PASTI MASUK NERAKA>>SAYA MELAYANI DEBAT DENGAN SEMUA USTADZ SUNNI< USTADZ SYIAH DAN USTADZ WAHABI>>>KALIAN SEMUA SESAAAAAAT!!!!! Silahkan debat di 081251962222
BalasHapusTdk harus sperti itu ktika beeselisih pendapat.. Islam tdk menyarankan debat. Jngn2 anda sendiri yg keblinger
HapusJIKA SAUDARA SHOFWATUL MUNA TIDAK BERANI MEMASTIKAN 72 GOLONGAM DI LUAR AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH PASTI SESAT DAN MASUK NERAKA MAKA MENUNJUKKAN ANDA BELUM KOKOH DENGAN AQIDAH ANDA.
BalasHapusSUMMBERNYA DARI KITAB AHLUS SUNNAH LAH...
BalasHapusSAYA TANTANG BISAKAH ANDA MEMASTIKAN YANG BERPALING DARI GOLONGAN ANDA YANG ANDA YAKINI SEKARANG PASTI SESAT DAN MASUK NERAKA????? JIKA TIDAK BERANI ANDA HARUS BELAJAR LAGI 081251962222
BalasHapus@jaga sukma; ini bukan forum debat dan saling menyalahkan.. Jika anda merasa pintar dan benar maka saya anjurkan untuk mengaca terlebih dulu karena rasul menyuruh untuk menghindar dari perdebatan dan semua golongan setuju itu, lalu anda ini golongan apa lg??
HapusJaga sukma@ bljr lebih dlm tentang ISLAM.
HapusGOLOngn anda tdk masuk dlm sejarah hadist, klo toh masuk mungkin anda golongan Syiah hihi.... Islam melarang umat ny untk debat. Klo berselisih pendapat kembali ke Al Quran dn Hadist... Monggo di buka qur an nya jngn buat pajangn saja
Jaga sukma@ bljr lebih dlm tentang ISLAM.
HapusGOLOngn anda tdk masuk dlm sejarah hadist, klo toh masuk mungkin anda golongan Syiah hihi.... Islam melarang umat ny untk debat. Klo berselisih pendapat kembali ke Al Quran dn Hadist... Monggo di buka qur an nya jngn buat pajangn saja
kita mngkin juga termasuk org-org yg tersesat namun jgnlah kita menyesatkan setia org memilik perbedaan kapasitas dan kemampuannya memahami apa yg diyakininya atau tidak yg pasti kiya memiliki tujuan yang sama yaiti RIDHO ALLLH.SWT.dan apakah jalan yg kita pilih yang yg diridhoi NYA.... itu hak Prerogatif ALLLAH SWT. kita jgn mengambil peran itu.. menurut saya pengertian hadis tersebut adalah 1(satu) dalam islam bernilai atau berjumlah 70.
BalasHapussyukron ilmu nya :) Jazakillah khoir ukhty ..
BalasHapusAssalamualikum
BalasHapusMasukan dari saya kepada yang comen negatif tolong anda jangan pernah menyalahkan si penulis,,sipenulis tidak mungkin menulis jika tidak ada sumbernyaa.
Yang menyalahkan jangan menanyakan(penulis)coba anda cari sendiri dan tuturkan perkataan dimana yg salahnyaa apakah sudah punya bukti bahwa si penulis salahh,,sayapun akan mencari sendiri tentang hal ini..
Kita jangan mendebatkan golongan nya dulu dehh,,ambil poin penting nyaa saja akan ada satu golongan yang selamat yaitu Yang satu itu ialah orang yang berpegang sebagai peganganku dan pegangan sahabat-sahabatku(poin pertamanya ini saja)...
Contohnyaa:
1)Jangan fanatik
2)Jangan comenn negatif jika anda sendiri tidak tahu pasti(telusuri)
Kalau ringkasan dari saya sih adalah satu yang menyatu artinya mari kita bersatu jangan fanatik dan saling mencela atau menyalahkan.
Kita semuanya sama yaitu islam bersujud kepada allah,,.
Salamm iqbal
Jika ada perktaan salah tolong benarkan,,tks
Hallo bang Iqbal bolega saya kenal Anda dengan hormat
Hapusalhamdulillah, bermanfaat atas informasinya... mudah"an kita termasuk golongan yang di ridhai Allah SWT
BalasHapusAlhamdulillah Ilmunya Sangat Bermanfaat
BalasHapusAlangkah lebih baiknya kita saling peduli,tidak mudah terprovokasi,saling menghargai dan tau batas2
BalasHapusPerbedaan itu ada dab penulis telah menguak perbedaan yg indah.
Mari hargai perbedaan,semakin kamu menghargai orang semakin kamu dihargai,jangan sampai jarimu memecah belah bangsa ini
Terima kasih
Alangkah lebih baiknya kita saling peduli,tidak mudah terprovokasi,saling menghargai dan tau batas2
BalasHapusPerbedaan itu ada dab penulis telah menguak perbedaan yg indah.
Mari hargai perbedaan,semakin kamu menghargai orang semakin kamu dihargai,jangan sampai jarimu memecah belah bangsa ini
Terima kasih
Wallahua.lam .. Kita tak ada yang taugolongn mana yg nantinya masuk surga,yg saya tahu hanya orang yg terpilihlah yg dapat memasukinya karna perbuatanya dimasa hidupnya,... Saat ini banyak yang menganggap dirinya/golongannya paling benar tapi hanya allah yg tau golongan itu benar apa tidaknya .. Dan hanya allah yang tahu siapa kelak yg masuk syurga kita umat islam hanya bisa berdoa,berikhtiar,dan selalu berada di jalan lurus dan benar yang allah beikan,jadi saya harap janfan menganggap golonfan kita sendiri itu paling benar karna hakikatnya kebenaran itu hanya milik allah dan kesalahan milik makhluk hidup.... ������ islam itu indah bukan, islam itu damai.... Jangan sampai karna suatu golongan mngakibatkn persatuan agama dan negara kita hancur karna golongan yg menganggap dirinya paling benar,,, semuanya itu benar cuma yg menentukn itu ketaatanya kepada sang khalik
BalasHapusAsslm.. Kebanyakan hadist menjelaskan bahwa golongan yang akan masuk surga adalah AL-JAMAAH,namun ada satu hadits yang menjelaskan bahwa golongan yang akan masuk surga adalah AHLU SUNNAH WAL-JAMAAH. Pertanyaan saya, apakah kedua golongan ini berbeda atau sama saja..? Mohon pencerahannya, tksh wslm
BalasHapusCoba hadist nya mana ...?
BalasHapusKatanya skarang sudah ada 74 golongan di majalah temen saya akhir zaman memang begini makin lama makin banyak aja golongongan ...
BalasHapusKatanya skarang sudah ada 74 golongan di majalah temen saya akhir zaman memang begini makin lama makin banyak aja golongongan ...
BalasHapusCoba hadist nya mana ...?
BalasHapusItu sudah jelas, intinya golongan yang mengikuti Rosulullah dan para sahabatNya.Golongan mana? Mana saja yang kembalinya ke AlQuran dan Hadits, mengikuti ajaran Rosulullah dan para sahabatnya. Ulama adalah pewaris nabi, jadi sekarang ikuti petuah Ulama. Ulama yang mana? Yang memiliki guru yang jelas, gurunya memiliki guru lagi yang jelas, yang jika diruntutkan sampai kepada Rosulullah dan para SahabatNya.
BalasHapusIni pendapat saja, diterima atau tidak silahkan.
Jangan juga saling menyalahkan atau saling mengkafirkan karena jika mengkafirkan seseorang sama saja mengkafirkan diri sendiri. Artinya yang mengkafirkan harus bersyahadat lagi.
BalasHapusSyukran Ilmunya.
BalasHapusSaya hanya takut,apabila saya tidak termasuk 1 golongan itu ,astagfirullah...😥
BalasHapusYg mendapat Taufiq dan hidayah lah yg diterima
HapusAl jamaah itu LDII mas sam0ean ngaji di LDII pasti dijelaskan
BalasHapusAl jamaah itu LDII mas sam0ean ngaji di LDII pasti dijelaskan
BalasHapusBukankah LDII menyatakan yang tidak segolongan dengan LDII dianggap sesat?
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusTolong min sumber artikelnya dicantumkan. Terimakasih
BalasHapusSaya tidak termasuk 73 aliran diatas, maka melalui forum ini saya proklamirkan aliran ke-74 bahwa dasar agama adalag cinta, kasih dan sayang. Maka cukup melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari dengan _bismillahirohmanirohim_ dan tidak mempertentangkan siapapun.
BalasHapusSaya tidak termasuk 73 aliran diatas, maka melalui forum ini saya proklamirkan aliran ke-74 bahwa dasar agama adalag cinta, kasih dan sayang. Maka cukup melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari dengan _bismillahirohmanirohim_ dan tidak mempertentangkan siapapun.
BalasHapussmua merasa paling benar.. yg paling benar itu bukan mazhab a tp kaji diri sndiri 1 hr brapa kali kt istiqfar.. nabi aja yg djamin masuk surga tiap hr istiqfar.. maka a jangan d dbat kan masalah ini tp untuk cerminan kt.. smoga allah memberi petunjuk bg kt n mmberi hidayah buat sodara muslim kita yg salah jalan.. kmbalilah pd alquran dan sunnah rasul... banyak orang pinter ngomong skarang.. jauh api dr panggang besar pasak dr tiang.. ampuni hmbamu yg hina ini ya allah.... jika tanpa ampunan mu jika tanpa rahmat dan cintamu sesungguh a kami adalah orang yg merugi
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusIntinya semua kita kembalikan kepada alquran dan sunnah. Tidak perlu berdebat karena majelis ilmu.menuntut ilmu itu wajib boleh dimana saja. Tapi kita harus cerdas dalam berilmu. Ketika seseorang memberi saran apalagi saran tentang agama sebaiknya jangan ditelan bulat bulat.harus kita kaji dan selidiki terlebih dahulu. Sesuai gak dalam alquran dan sunnah... Intinya tetaplah berpegang teguhlah kepada alquran dan sunnah.
BalasHapusJalani yg wajib dan d.iringi sm yg sunnah, jauhi larangan nya insya'Allah udh cukup untk menjawab smua prtnyaan akhi dan ukhty syukron
BalasHapusWeles Weles saja lah,,
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuscoba.di persis.persatuan islam.lebih mendekati
BalasHapusDah pada ngopi bellooomm..?
BalasHapusSumbernya dari mana nich????
BalasHapusPenulisnya orang LDII ternyata ya..😎
Bukankah LDII itu aliran sesat??afwan sy hanya menerima beberapa infomasi tentang LDIIyg dulu namanya Daril Hadits ganti Lemkari dan sekarang jadi LDII
cuman 72 yang di sebut golongannya, berarti yang ga di sebut itu adalah golongan yang di selamatkan allah lah? yang ga di sebut 1. NU 2. Salafusshalih
BalasHapushemhhhhhhh.............
Salafus salih orang2 terdahulu kan? Sedangkan NU itu ormas
Hapus1golongan yang akan masuk surga.
BalasHapusApakah golongan kita masuk surga?
Jika ada satu golongan masuk surga,maka golongan apa yang masuk surga? Apa nama golongan trsebut?
Assalamu'alaikum... Alhamdulillah terima kasih kpd blogger oleh blog ini yg telah memposting ilmu yg bermanfaat.. Saya mohon agar anda dpt terus memposting hal2 baik dan ilmu2 baik dan bermanfaat lain nya.. saya sungguh mengapresiasi postingan anda karena ini menambah pengetahuan saya yg serba kekurangan ini..
HapusKpda semua teman2 semuslim seislam seagama.. 😊 Allah sgt membenci org2 yg memperdebatkan tentang ayat2 nya serta tentang isi kebenaran dr semua ayatnya.. pemikiran kita di batasi agar kita dpt berhusnuzhon sj dgn segala hal yg terjadi yg kita hadapi dan lewati dlam kehidupan ini.. pemikiran kita d batasi agar tidak mengetahui manakah yg benar dan sebenarnya.. maka ambilah apapun yg baiknya dan jelas bagi kita.. namun apbila suatu hal itu jelas dan masuk akal yg sehat untuk kita secara dalam kebaikannya yg d sertai perasaan qalbi kita yg terdalam.. maka ambilah pemikiran baik tersebut.. maka apabila itu tdk baik dan kita bukanlah org yg sampai memikirnya.. cukup sampai situ sajalah.. jgn smpai kita menjadi gila karena kita mencari2 siapa pun yg benar dan yg salah.. semua penilaian itu hnya tergantung pd Allah Subhanallah Ta'ala.. semuanya sdh pasti tau kan 😊
Dan saya pun setuju dgn komentar sang blogger.. tp bukannya saya memihak beliau atau bgaimana.. tp karena itu pemikiran yg bisa d katakan benar menurut saya.. 😊 saya tidaklah alim.. memiliki bnyak sekali kekurangan ilmu.. bukan santri dan bukan pula org yg istimewa dlm kalangan atau bidang apapun.. tp hnya org biasa yg berpikir dgn hati.. otak.. dan menimbang nya dgn keyakinan..
Maksud yg d katakan beliau mari kita mengerjakan apa yg baiknya sj yg bisa kita terima dan mengamalkan isi Al-Qur'an sertahadist.. mengerjakan sunah2 Rasulullah kita Muhammad Sallallahu'alihi wassalam dan mencontoh para sahabat keluarga dan org2 terdekat beliau.. mari kita turuti bgaimana berperilaku,bersikap dan berbuat dan yg lainnya sebagaimana yg Beliau lakukan pd masa hidup Beliau..
Dan satu lagi.. 😊 jgn marah2an jgn bertentang tentangan.. jgn menghujat jgn berdebat.. Allah juga berfirman dlm surah Al-An'am bahwa kita tdk boleh mengejek memperolok apa yg d sembah oleh agama lain selain islam.. kalau Allah kita tdk mau d perolok mereka bisa melebihi bts perolokan kita..
Trus knp kita yg sesama muslim masih saling begini begitu.. 😊 jangan begitu 😊 kita saling Toleransi saja karena apa yg mereka kerjakan yg mereka niatkan dlm hati.. hnya Allah lah Yang Maha Mengetahui sgla sesuatunya.. dan Alah mencintai org2 yg sabar lagi pemaaf😊
Sebelum dan sesudahnya saya minta maaf apabila komentar saya salah atau menyinggung siapapun.. saya hnya ingin meluruskan sj.. namun mohon dgn sangat apabila salah tolong d benarkan 😊 Terima kasih...
Satu lagi sya mau minta sesuatu nih kpd blogger bisakah saya minta tolong di jelaskan di terangkan dan di luruskan hal mengenai " Niqab/Cadar" tolong d posting ky gini lagi bp/ibu blogger... 😄😊 sekali lagi terima kasih 😊
Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh😊✌✌✌✌✌✌
makasih kak informasinya bermanfaat, jangan lupa juga kunjungi balik website resmi saya http://bit.ly/2NbLl5k
BalasHapusdari 73 golongan. ahli sunnah wal jamaah yang paling mengagumkan dan harus dijadikan pegangan.
BalasHapuslakone Wedi neroko njaluk swargo. sopo muwr sopo nandur sopo ngunduh. suwun
BalasHapusAlhamdulillaahi Rabbil ‘Aalamin
BalasHapusSyukron ilmunya ..
insya Allah bermanfaat
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad)
BalasHapusagama saya islam entah ada di golongan mana yang penting mengikuti al quran dan sunah rosul cukup urusan benar atau salah allah yang tau , intinya klo kita mendekatkan diri kepada allah , allah pasti selamatkan kita urusan benar atu salah kita hanya bisa berdoa kepada allah.. allahhuakbar
BalasHapusOrang yg mendapat Taufik dan hidayah lah yg satu golongan ini
BalasHapusSejatinya hidup adalah menjalankan apa yang di perintah-nya meninggalkan apa yang di larang-nya insyaallah kita termasuk orang yang selamat @salam maiyah jawa timur
BalasHapusAssalamualaikum sahabat ..
BalasHapusApa yg disamlaikan 73 golongan ini termakasih sangat jelas . Namun apakah ini dri hasil analisis penulis atw adakah sumbernya ?
Yg menulis ini dari golongan mana dan keberapa???
BalasHapusSibuk mencari tau anda termasuk golongan mana? Namun...
BalasHapusJarang solat 5 waktu?
Menyepelekan sunnah?
Kurang beradab dengan sesama muslimin?
Sibuk mengkafirkan / membid'ahkan amalan sesama muslim?
Merasa paling bermanhaj salaf?
Kurang memuliakan orangtua?
Terbiasa riba?
Pelit sedekah?
Sulit berbuat baik dgn tetangga?
Ish ish ish...
Ijin copas mas.
BalasHapusIni versi wahabi ya
BalasHapuslebih baik introfeksi diri
BalasHapuspesan guru saya jangan mudah mengkafirkan orang lain sesama islam
,,